Setelah dilaksanakannya penelitian – penelitian serta mencari informasi dari orang – orang tua di Desa maupuan diluar Desa Sekaan sendiri maka dapat saya tarik kesimpulan tentang asal – usul Desa Sekaan adalah sebagai berikut :
Desa Sekaan mulanya adalah merupakan hutan semak belukar dan merupakan wilayah Kerajaan Bangli sejak Pemerintahan Raja Ida Bathara Mampeh. Pada tahun 1822 Raja Bangli didatangi oleh seorang bernama Cokorda Anom Rambang, anak kandung dari Cokorda I Dewa Agung Ketut Segara. Cokorda I Dewa Agung Ketut Segara adalah Raja Kerajaan Tegallalang Gianyar. Didalam perjalanan menghadap Raja Bangli, Cokorda Anom Rambang diikuti sebanyak 200 orang pengikut. Setibanya di Bangli serta seijin Raja Bangli, maka mereka diperkenankan sementara di dalam Kota Kerajaan yaitu : Di sebelah Barat Wantilan Kerajaan tempat yang di diami oleh Cokorda besrta pengiringnya maka Puri Tegallalang Kawan.
Hubungan Raja dengan Cokorda sangat baik, sehingga mereka diperkenenkan untuk mendirikan Pesanggrahan dan Pesanggrahan tersebut dinamakan Tegal Suci. Lama kelamaan Cokorda ingin melaksanakan tata keagamaan maka beliau memohon kehadapan Raja agar diperkenankan mendirikan sebuah tempat suci, maka Raja menunjukan sebuah tempat yang ditumbuhi pohon – pohon kayu guli sedang tanahnya tidak serata tanah Tegal Suci / Pesanggrahan. Mereka lalu mendatangi tempat yang ditunjuk tersebut dengan diikuti oleh beberapa orang, lalu mereka mengadakan penebangan Kayu Guli karena tempat tersebut berada di tepian sungai lalu tanah yang berbunduk-bunduk itu digali untuk menimbun pinggiran sungai agar agak rata dan luas. Setelah selesai tempat pemujaan itu diberi nama Pura Gelinggang yang letaknya di Kelurahan Kubu.
Sekitar 14 tahun Cokorda Anom Rambang berada di wilayah Kerajaan Bangli mereka baru mengalami kesulitan yairu 7 orang pengikutnya belum mendapatkan tempat tinggal. Ketujuh orang pengikut Cokorda Anom Rambanag adalah :
- Jro Mangku Mekel
- Bayan Sindem
- Kaki Mijil
- Nang Mundek
- Nang Ayat
- I Latok
- I Kerebak
Seusai Raja mengadakan pesamuan dihadiri oleh para Patih dan Punggawa Kerajaan, maka beliau berkenan menunju tempat kearah utara Kulonan. Lalu Cokorda Anom Rambang berangkat dengan diikuti oleh 7 orang pengikutnya menuju tempat yang dituju tersebut. Setelah mereka berjalan cukup jauh disuatu tempat mereka Mesekehan/Mengaso dan tempat itu bernama Desa Sekaan.