Ngaben adalah upacara pembakaran jenasah di Bali yang dilakukan untuk mengembalikan jenasah/badan kasar pada unsur panca mahabhuta. Upacara Ngaben yang dilaksanakan umat Hindu khususnya di Bali merupakan salah satu bagian dari upacara Pitra Yadnya, yaitu upacara yang ditujukan kepada leluhur. Upacara Ngaben massal di desa Sekaan yang dilaksanakan 5 tahun sekali, pada tahun setelah dilakukan parum antara pengarep, warga banjar, prajuru tokoh agama. Upacara ngaben dilaksanakan pada (10/09/2019) oleh seluruh masyarakat Desa Sekaan, bertempat di setra desa Sekaan.
Jumlah sawa yang diupakara dari awal sebanyak 50 sawa(jenazah), rangkaian (ritual) upacara ngaben massal di desa Sekaan yaitu 1).Piuning nancep pedunungan, 2). Nunas tirta ring pura Kahyangan Tiga, 3). Negtegang dan nunas don bingin, 4). Piuning ring Pura Dalem, nunas atma, piuning ring Pura Prajapati, ngulapin/ngeplugin, nusang/mersihin, munggah tumpag salu, ngaskara/munggah bia, 5). Ngening , 6). Ngening, 7). Puncak upacara (Ngaben), ngeseng, ngirim, nganyut, mepegat, mecaru, atma wedana(Ngeroras), ngajum, purwa daksina puspa, metatah, 8). Nganyut/ngunung , 9). Mendak Yang (meajar-ajar).
Tujuan dilaksanakan upacara ngaben adalah mengantarkan Atma (Roh) ke alam Pitra dengan memutuskan keterikatannya dengan badan duniawi. Upacara Ngaben juga merupakan salah satu jalan pembayaran hutang terhadap leluhur/pitara dari seorang anak/sentana.

