Seni tabuh termasuk salah satu seni budaya Bali yang harus di lestarikan sampai kapanpun. Pentingnya melestarikan seni tabuh agar bisa mendidik generasi milineal seperti sekarang ini untuk mempelajari seni tabuh. Untuk menerapkan hal tersebut, dan untuk membangun kreativitas remaja Desa Sekaan, Karang Taruna Desa Sekaan mempelajari seni tabuh,yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu sekehe gong tempek baleran (Nawa Swara) dan sekehe gong delodan (Yowana Swara Widya Prakerti)
Sekehe gong Nawa Swara yang terdiri dari 26 orang, dan sekehe gong Yowana Swara Widya Prakerti terdiri dari 34 orang. Sekehe gong Nawa Swara mempelajari seni tabuh gong semar pegulingan sedangkan Sekehe gong Yowana Swara Widya Prakerti mempelajari seni tabuh gong kebyar. Manfaat mempelajari Seni tabuh sekehe gong semar pegulingan dan seke gong kebyar selain untuk melestarikan seni dan budaya juga pada saat ada upacara Yadnya (odalan) mereka berpartisipasi ikut ngayah di Pura yang ada di Desa Sekaan.
Selain digunakan untuk upacara Yadnya, mempelajari seni tabuh ini diharapkan mampu menggali sejak dini potensi seni budaya Bali. Mengembangkan seni dan budaya adalah hal yang harus kita lakukan dan harus kita jaga kelestariannya.